HIDUP SEHAT ALA ROSULULLOH
- Shallahhahu 'Alaihi Wasallam -
"Pencegahan
lebih baik daripada pengobatan". Inilah bunyi kalimat ungkapan yang sering
kita dengar. Mungkin sangat sederhana akan tetapi tidak ada salahnya untuk kita
terapkan dalam kehidupan kita. Toh kenyataannya pencegahan memang lebih mudah
daripada pengobatan dan hanya membutuhkan 2 hal yaitu ketelitian dan
kedisiplinan dalam penerapannya. Teliti dalam memilih suatu hal, apakah itu
baik bagi kesehatan kita atau sebaliknya kemudian disiplin untuk menerapkannya
yaitu tidak melanggar segala sesuatu yang tidak akan merugikan kesehatan kita
dan selalu konsisten dalam tindakan yang baik bagi kesehatan kita.
Adapun
hidup sehat ala Rosul adalah hidup sehat yang memposisikan Rosul sebagai contoh
dan teladan dalam tindakan pemeliharaan kesehatan untuk menjadi manusia yang
sehat dan kuat sesuai dengan cara-cara yang beliau laksanakan dalam kehidupan
beliau sehari-hari.
Rosul
Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai teladan yang baik telah memberikan contoh
nyata dalam berbagai keadaan yang menunjukkan keperkasaan seorang pemimpin
ummat yang patut diteladani dalam segala seginya. Salah satunya adalah bidang
kesehatan dan kekuatan fisik Beliau, sebagai cerminan pribadi yang utama.
Adapun
contoh dan buktinya dibuktikan oleh beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada saat
ketika seorang pegulat di masa Quraisy yang bernama Rukanah bergulat dengan
beliau dan pada saat itu Rukanah tidak mampu untuk merobohkannya. Hal itu
merupakan salah satu bukti kekokohan badan beliau.
Sekarang
bagaimanakah Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjaga kesehatan badan dan
fikirannya? Ikuti beberapa metode berikut :
1.
Selalu Bangun Sebelum Shubuh
Bangun sebelum shubuh merupakan salah satu cara yang
ditempuh oleh Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan beliau juga selalu
mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, yaitu untuk melaksanakan shalat
sunnah dan shalat fardu shubuh. Sholat shubuh berjamaah ini memberikan hikmah
yang sangat mendalam. Pertama, berlimpahnya pahala dari Allah Subhanahu Wa
Ta'ala sehingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kekuatan dan keberkahan
bagi orang yang memelihara sholat shubuh dan sholat fardhu yang lain sehingga
ampunan yang besar di akhirat kelak. Kedua, kesegaran udara shubuh banyak
mengandung zat asam sehingga sangat ampuh untuk terapi penyakit pernapasan
seperti TBC, asma dan masih banyak lagi. Ketiga, udara shubuh dapat menguatkan
daya pikir, hafalan dan menyehatkan perasaan dan menentramkannya. Bahkan para
Salafush Shalih menyarankan untuk menyehatkan hafalan di waktu menjelang shubuh
(waktu sahur).
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
"Dua roka'at sebelum shubuh adalah lebih baik dari
pada dunia seisinya" (HR. Muslim dari 'Aisyah RA).
2.
Selalu Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan memang hal mutlak yang harus kita
lakukan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini adalah syarat utama untuk mencapai
kehidupan yang sehat. Untuk kebersihan ini bisa kita kategorikan menjadi 2 hal
yaitu (1) Menjaga kebersihan fisik, misal: rumah, lingkungan, badan dan
lain-lain. (2) Menjaga kebersihan fikis/sikis misal: pikiran, hati dan
perasaan.
(1) Menjaga
kebersihan fisik memang sudah harus kita perhatikan dan caranya pun sangat
mudah dan simpel.
Hal ini kita bisa meneladani Beliau, Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam dengan memperhatikan bagaimana tindakan Beliau sehari-hari
dalam menjaga kebersihan fisik. Misal: Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam
selalu nampak rapi dan bersih, sehingga tak pernah ada bintik-bintik hitam atau
kuning pada sorban dan baju Beliau. Tiap hari atau jum'at Beliau selalu
memotong kuku, menyisir rambut dan beliau sangat gemar memakai minyak wangi.
Contoh lainnya bisa kita lihat bahwa Beliau selalu menjaga kebersihan gigi dan
mulut Beliau. Beliau bergigi putih karena selalu bersiwak. Adapun dalil ataupun
buktinya adalah sebuah hadits :
"Andaikata tidak khawatir memberatkan ummatku niscaya
aku wajibkan siwak (menggosok gigi) pada tiap-tiap shalat" (HR.
Muttafaq'allaihi).
Tidak hanya sampai disitu saja pada hari jum'at diwajibkan
mandi sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat jum'at. Adapun
haditsnya adalah :
"Mandi pada hari jum'at adalah wajib bagi setiap
orang-orang dewasa demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman
(wangi-wangian)" (HR. Muslim).
Bukan hanya dalam sholat, di luar sholat pun kebersihan
merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan kaum muslimin. Adapun dalil
dari Al Hadits : "Kebersihan adalah sebagian dari iman" adalah suatu
sunnah yang harus kita pegang teguh.
(2) Menjaga
kebersihan fikis/sikis
Menjaga kebersihan fikis/sikis memang tidak semudah menjaga
kebersihan fisik, karena kebersihan sikis akan sangat panjang apabila kami
ungkapkan di sini. Dan mungkin kami akan ungkapkan secara garis besarnya saja,
misalkan: kebersihan pikiran, kebersihan jenis ini memang sangat harus kita
perhatikan. Karena kebersihan pikiran tidak bisa dirasakan dan biasanya tidak
terlihat akan tetapi apabila tidak dijaga akan menimbulkan kerusakan yang
sangat besar. Tidak hanya menimbulkan kerugian bagi diri sendiri tetapi juga orang
lain, contohnya koruptor, dia tidak hanya merugikan dirinya sendiri apabila tertangkap
(kalau tidak tertangkap dia akan tetap diadili di akhirat) dan begitu juga
merugikan bagi pemilik dana yang dia korupsi entah perusahaan, organisasi atau
negara. Hal ini karena dia tidak menjaga kebersihan pikiran sehingga merusak
pikiran dan moralnya. Begitu juga menjaga kebersihan hati dan perasaan sehingga
menimbulkan kegelisahan yang berkepanjangan. Misal dengki, iri, hasad dan
lain-lain dan untuk solusinya (Menjaga kebersihan sikis) yaitu kita harus
melaksanakan petunjuk Al-Qur'an dan As Sunnah karena inilah jalan satu-satunya
dan apabila anda mengambil jalan yang lain niscaya cepat atau lambat anda akan
binasa. Adapun buktinya bisa kita lihat dari orang-orang yang diceritakan
kisahnya dalam Al-Qur'an dan As Sunnah yang hancur akibat tidak menjaga
kebersihan pikiran, hati serta menolak kebenaran.
3.
Tidak Pernah Banyak Makan
Makanan adalah kebutuhan primer semua makhluk hidup baik
manusia, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Begitu halnya dengan Rosulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam, karena Beliau juga sama halnya dengan manusia
biasa, membutuhkan makanan, tempat tinggal dan menikah. Adapun perbedaan beliau
dengan kita adalah Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah dipilih oleh Allah
Subahanahu Wa Ta'ala sebagai utusan dengan ilmu yaitu AL-Qur'an dan As Sunnah
untuk memberi peringatan tentang hari akhirat bagi manusia seluruhnya dan alam
semesta serta pemberi kabar gembira bagi manusia yang mengimani dan melaksanakan
petunjuknya.
Adapun hidup sehat ala Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam
salah satunya adalah tidak pernah banyak makan. Sebagaimana yang telah kita
ketahui bahwa mengkonsumsi berbagai makanan haruslah halal dan tidak berlebihan
karena timbulnya banyak penyakit sebagian besar disebabkan oleh hal ini.
Contohnya: stroke, kanbker, darah tinggi, kolesterol dan masih banyak lagi dan
untuk menghindari hal tersebut tidak ada salahnya kita meneladani pola makan
Beliau yaitu makan apabila sudah lapar dan berhenti sebelum terlalu kekenyangan
dan tidak berlebihan. Sebagaimana hadits beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
"Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila
makan kami tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)" (HR. Muttafaq'alaihi).
Adapun menurut akal bahwa dalam tubuh manusia ada 3 ruang
untuk benda. Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
makanan. Sehingga apabila salah satu tempat tersebut dipenuhi oleh zat yang
bukan untuknya maka akan cepat atau lambat akan berpengaruh buruk bagi badan
kita. Tidak hanya sampai di sini saja Islam mengajarkan tentang pola hidup
sehat tetapi masih banyak lagi, salah satunya adalah puasa baik puasa Romadhan
yang wajib ataupun puasa sunnah yang banyak diajarkan oleh Rosulullah
Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Berpuasa adalah salah satu cara penyeimbang
kesehatan dan berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit misal: maag, kolesterol
dan lain-lain.
4.
Gemar Berjalan Kaki
Berjalan kaki adalah aktifitas yang pasti dilakukan oleh
setiap orang baik untuk bekerja, pergi ke masjid, pasar ataupun ke tempat lain,
tetapi dengan banyak kemajuan teknologi pada masa kini banyaknya kendaraan yang
praktis banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahwa berjalan kaki
mempunyai khasiat yang sangat besar. Sehingga banyak dari kita yang
mengesampingkannya dan lebih memilih untuk menaiki kendaraan dalam
aktifitasnya.
Adapun Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat
menganjurkan untuk banyak berjalan kaki. Hal ini perlu kita teladani dari
Beliau dalam menjalankan aktifitasnya seperti pergi ke majsid, pasar dan
kembali ke rumah dan lain-lain. Beliau lebih banyak memilih berjalan kaki
daripada menggunakan kendaraan apabila memungkinkan dan tidak terlampau jauh
dan hasilnya pun tidak begitu mengecewakan seperti dalam berbagai penelitian
bahwa dengan banyak berjalan kaki keringat dapat mengalir keluar dari tubuh
kita dengan membuang sebagian zat-zat yang berbahaya bagi kita, dengan berjalan
kaki pori-pori akan terbuka dan peredaran darah pun akan berjalan dengan
lancar. Sehingga sangat penting untuk mencegah dan penyembuhan penyakit jantung
di samping mengkonsumsi obat-obat alami yang lain. Jadi, ayo gemarkan banyak
berjalan kaki!
5.
Tidak Pemarah
Marah tanpa alasan adalah satu jenis dari sifat tercela.
Adapun marah dengan alasan yang benar bisa dibenarkan dan bisa dibenarkan dan
bisa juga disalahkan. Dibenarkan apabila marah tersebut bisa bermanfaat seperti
untuk mendidik anak, istri tanpa disertai dengan kekerasan fisik dan sikis,
akan tetapi kita ditekankan untuk tidak mudah marah. Disalahkan apabila marah
tersebut tidak ada manfaatnya sama sekali ataupun manfaatnya sedikit dari pada
akibat buruknya, contoh: marah dengan menggunakan kekerasan baik kepada benda
ataupun manusia dan mencaci maki dengan mengikuti hawa nafsu sehingga membuat
kerusakan dan menyakiti orang lain.
Nasihat Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam hadits:
"Jangan Marah!" diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan bahwa marah
adalah sesuatu yang perlu kita tinggalkan, karena dampak buruknya lebih banyak
dari pada dampak baiknya. Adapun dalam kesehatan, marah berpotensi besar untuk
mengacaukan tekanan darah dan sangat berbahaya bagi jantung. Demi meneladani
Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam hendaknya kita landasi hati kita dengan
Al-Qur'an dan As Sunnah serta kebersihan dan kesehatan jiwa. Untuk bisa sabar
dalam menahan marah dengan hanya mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan
pahalaNya.
Saat marah adalah saat kondisi memuncak, serta merupakan
peluang bagi syaiton untuk menggoda dan masuk untuk mempengaruhi manusia dengan
ajakan yang menyesatkan apabila kita terlanjur jadi pemarah kita bisa
menggunakan sebuah terapi yang tepat guna menahan marah diantaranya :
·
Mengubah posisi ketika marah. Apabila berdiri
maka duduk, dan apabila duduk maka berbaringlah.
·
Berdo'a kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan
membaca Ta'awudz karena marah adalah dari syaiton.
·
Segera berwudhu, karena akan membersihkan dan
mensucikan badan dan jiwa sehingga akan menghantarkan kita untuk lebih dekat
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
·
Shalat dua roka'at, untuk meraih ketenangan,
ketentraman serta mencegah kegundahan dan untuk meraih pertolongan dari Allah
Subhanahu Wa Ta'ala.
6.
Optimis dan Tidak Putus Asa dalam Tindakan
Optimisme adalah salah satu aspek yang mendukung sebuah
tindakan yang bertujuan untuk kesuksesan yang dilaksanakan. Baik dalam
beribadah, pekerjaan, belajar dan lain-lain. Optimisme harus disertai dengan
pengetahuan atau ilmu tentang kegiatan yang bersangkutan dengan cukup. Contoh
pentingnya mengetahui ilmu untuk menyertai optimisme kita, misalkan dalam
bidang pekerjaan. Bayangkan saja apabila ada seseorang salah satu dari kita
diberi pekerjaan yang bukan ahlinya misalkan mencetak foto, orang tersebut
mampu dan merasa yakin atau optimis untuk mencetak foto, tetapi tidak mempunyai
cukup pengetahuan atau ilmu tentang mencetak foto tersebut, maka secara
otomatis hasilnya pun tidak memuaskan bahkan bisa mengecewakan. Itulah kegunaan
ilmu untuk menyertai kita dalam beroptimis dalam bertindak bahkan kedua hal ini
tidak dapat dipisahkan karena akan selalu membutuhkan dan berkaitan dalam
kehidupan sehari-hari.
Dapun meneladani Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam
bersikap optimis adalah suatu keharusan, karena Beliau sebaik-baik manusia yang
diutus oleh Allah Subhanallahu Wa Ta'ala kepada kita. Jadi sudah seharusnya
kita mengikuti jejak Beliau agar selamat dunia dan akhirat. Adapun umat Beliau
yaitu umat Islam merupakan sebuah umat yang senantiasa berorientasi ke depan
serta menggapai ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sehingga apabila nikmat dan
anugerah yang mereka terima senantiasa disyukuri, dan apabila musibah datang
menimpa maka ia bertaqqarub kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, manusia hanya
pemegang amanah. Ini membedakan mu'min dengan makhluk lainnya dan merupakan
bekal hidup sehat. Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam tetap optimis atas
keberimanan ummatnya, bahkan sangat mengharapkan agar seluruh ummatnya beriman
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sikap optimis ini akan memberikan dampak
psikologis yang sangat mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar,
istiqomah, kerja keras, dan hanya bertawakal hanya kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala saja.
7.
Tak Pernah Iri Hati
Iri hati adalah satu sikap tercela yang bisa menyakiti
siapa saja kecuali orang-orang yang selalu mendapat bimbingan dari Allah
Subhanahu Wa Ta'ala dengan ilmu Nya yang Maha Luas. Diantara sifat tercela
sangat banyak sekali selain dari iri hati, diantaranya: hasad, dengki, dusta,
khianat dan lain-lain. Semua itu sudah seharusnya kita tinggalkan sejak dini.
Sebagaimana yang dianjurkan oleh Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam karena
untuk menjaga stabilitas, kesehatan jiwa dan mentalitas, maka menjauhi sifat
iri hati dan sifat tercela selainnya merupakan tindakan preventif yang sangat
tepat.
Adapun akibat keburukan sifat-sifat tersebut bagi diri kita
sangat banyak diantaranya menumbuhkan kecemasan, kegelisahan, permusuhan dan
keburukan lain yang masih sangat banyak dan bila sifat-sifat tersebut diikuti
atau iri hati diikuti yang bersumber pada buruk sangka yang akan mengarah pada
kedengkian dan berakibat merusaknya hubungan ukhuwah dan silaturahmi. Hanya
saja bileh iri hati dalam hal-hal positif seperti terhadap orang yang banyak
berilmu kemudian mengamalkan ilmu tersebut dengan banyak beramal sholih dan iri
terhadap orang yang dianugerahi kekayaan lalu bershodaqoh. Seperti isi hadits
yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori. Namun, apabila kita mendapati diri kita
akan berbuat iri yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka salah satu
solusinya yaitu dengan mendoakan saudara kita tersebut sehingga akan hilang
perasaan iri tersebut dan kita akan diberi kebaikan seperti doa yang kita
ucapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan Komentar Dan Kesan Anda Tentang Blog Dan Postingan Saya disini :)