Sabtu, 15 September 2012

HIDUP SEHAT ALA ROSULULLOH

HIDUP SEHAT ALA ROSULULLOH
- Shallahhahu 'Alaihi Wasallam -
"Pencegahan lebih baik daripada pengobatan". Inilah bunyi kalimat ungkapan yang sering kita dengar. Mungkin sangat sederhana akan tetapi tidak ada salahnya untuk kita terapkan dalam kehidupan kita. Toh kenyataannya pencegahan memang lebih mudah daripada pengobatan dan hanya membutuhkan 2 hal yaitu ketelitian dan kedisiplinan dalam penerapannya. Teliti dalam memilih suatu hal, apakah itu baik bagi kesehatan kita atau sebaliknya kemudian disiplin untuk menerapkannya yaitu tidak melanggar segala sesuatu yang tidak akan merugikan kesehatan kita dan selalu konsisten dalam tindakan yang baik bagi kesehatan kita.
Adapun hidup sehat ala Rosul adalah hidup sehat yang memposisikan Rosul sebagai contoh dan teladan dalam tindakan pemeliharaan kesehatan untuk menjadi manusia yang sehat dan kuat sesuai dengan cara-cara yang beliau laksanakan dalam kehidupan beliau sehari-hari.
Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam sebagai teladan yang baik telah memberikan contoh nyata dalam berbagai keadaan yang menunjukkan keperkasaan seorang pemimpin ummat yang patut diteladani dalam segala seginya. Salah satunya adalah bidang kesehatan dan kekuatan fisik Beliau, sebagai cerminan pribadi yang utama.
Adapun contoh dan buktinya dibuktikan oleh beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada saat ketika seorang pegulat di masa Quraisy yang bernama Rukanah bergulat dengan beliau dan pada saat itu Rukanah tidak mampu untuk merobohkannya. Hal itu merupakan salah satu bukti kekokohan badan beliau.
Sekarang bagaimanakah Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjaga kesehatan badan dan fikirannya? Ikuti beberapa metode berikut :

1.      Selalu Bangun Sebelum Shubuh
Bangun sebelum shubuh merupakan salah satu cara yang ditempuh oleh Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan beliau juga selalu mengajak ummatnya untuk bangun sebelum subuh, yaitu untuk melaksanakan shalat sunnah dan shalat fardu shubuh. Sholat shubuh berjamaah ini memberikan hikmah yang sangat mendalam. Pertama, berlimpahnya pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala sehingga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kekuatan dan keberkahan bagi orang yang memelihara sholat shubuh dan sholat fardhu yang lain sehingga ampunan yang besar di akhirat kelak. Kedua, kesegaran udara shubuh banyak mengandung zat asam sehingga sangat ampuh untuk terapi penyakit pernapasan seperti TBC, asma dan masih banyak lagi. Ketiga, udara shubuh dapat menguatkan daya pikir, hafalan dan menyehatkan perasaan dan menentramkannya. Bahkan para Salafush Shalih menyarankan untuk menyehatkan hafalan di waktu menjelang shubuh (waktu sahur).
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
"Dua roka'at sebelum shubuh adalah lebih baik dari pada dunia seisinya" (HR. Muslim dari 'Aisyah RA).

2.      Selalu Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan memang hal mutlak yang harus kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini adalah syarat utama untuk mencapai kehidupan yang sehat. Untuk kebersihan ini bisa kita kategorikan menjadi 2 hal yaitu (1) Menjaga kebersihan fisik, misal: rumah, lingkungan, badan dan lain-lain. (2) Menjaga kebersihan fikis/sikis misal: pikiran, hati dan perasaan.
(1)   Menjaga kebersihan fisik memang sudah harus kita perhatikan dan caranya pun sangat mudah dan simpel.
Hal ini kita bisa meneladani Beliau, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan memperhatikan bagaimana tindakan Beliau sehari-hari dalam menjaga kebersihan fisik. Misal: Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam selalu nampak rapi dan bersih, sehingga tak pernah ada bintik-bintik hitam atau kuning pada sorban dan baju Beliau. Tiap hari atau jum'at Beliau selalu memotong kuku, menyisir rambut dan beliau sangat gemar memakai minyak wangi. Contoh lainnya bisa kita lihat bahwa Beliau selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut Beliau. Beliau bergigi putih karena selalu bersiwak. Adapun dalil ataupun buktinya adalah sebuah hadits :
"Andaikata tidak khawatir memberatkan ummatku niscaya aku wajibkan siwak (menggosok gigi) pada tiap-tiap shalat" (HR. Muttafaq'allaihi).
Tidak hanya sampai disitu saja pada hari jum'at diwajibkan mandi sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan sholat jum'at. Adapun haditsnya adalah :
"Mandi pada hari jum'at adalah wajib bagi setiap orang-orang dewasa demikian pula menggosok gigi dan memakai harum-haruman (wangi-wangian)" (HR. Muslim).
Bukan hanya dalam sholat, di luar sholat pun kebersihan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan kaum muslimin. Adapun dalil dari Al Hadits : "Kebersihan adalah sebagian dari iman" adalah suatu sunnah yang harus kita pegang teguh.
(2)   Menjaga kebersihan fikis/sikis
Menjaga kebersihan fikis/sikis memang tidak semudah menjaga kebersihan fisik, karena kebersihan sikis akan sangat panjang apabila kami ungkapkan di sini. Dan mungkin kami akan ungkapkan secara garis besarnya saja, misalkan: kebersihan pikiran, kebersihan jenis ini memang sangat harus kita perhatikan. Karena kebersihan pikiran tidak bisa dirasakan dan biasanya tidak terlihat akan tetapi apabila tidak dijaga akan menimbulkan kerusakan yang sangat besar. Tidak hanya menimbulkan kerugian bagi diri sendiri tetapi juga orang lain, contohnya koruptor, dia tidak hanya merugikan dirinya sendiri apabila tertangkap (kalau tidak tertangkap dia akan tetap diadili di akhirat) dan begitu juga merugikan bagi pemilik dana yang dia korupsi entah perusahaan, organisasi atau negara. Hal ini karena dia tidak menjaga kebersihan pikiran sehingga merusak pikiran dan moralnya. Begitu juga menjaga kebersihan hati dan perasaan sehingga menimbulkan kegelisahan yang berkepanjangan. Misal dengki, iri, hasad dan lain-lain dan untuk solusinya (Menjaga kebersihan sikis) yaitu kita harus melaksanakan petunjuk Al-Qur'an dan As Sunnah karena inilah jalan satu-satunya dan apabila anda mengambil jalan yang lain niscaya cepat atau lambat anda akan binasa. Adapun buktinya bisa kita lihat dari orang-orang yang diceritakan kisahnya dalam Al-Qur'an dan As Sunnah yang hancur akibat tidak menjaga kebersihan pikiran, hati serta menolak kebenaran.

3.      Tidak Pernah Banyak Makan
Makanan adalah kebutuhan primer semua makhluk hidup baik manusia, hewan, tumbuhan dan lain-lain. Begitu halnya dengan Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, karena Beliau juga sama halnya dengan manusia biasa, membutuhkan makanan, tempat tinggal dan menikah. Adapun perbedaan beliau dengan kita adalah Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah dipilih oleh Allah Subahanahu Wa Ta'ala sebagai utusan dengan ilmu yaitu AL-Qur'an dan As Sunnah untuk memberi peringatan tentang hari akhirat bagi manusia seluruhnya dan alam semesta serta pemberi kabar gembira bagi manusia yang mengimani dan melaksanakan petunjuknya.
Adapun hidup sehat ala Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam salah satunya adalah tidak pernah banyak makan. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa mengkonsumsi berbagai makanan haruslah halal dan tidak berlebihan karena timbulnya banyak penyakit sebagian besar disebabkan oleh hal ini. Contohnya: stroke, kanbker, darah tinggi, kolesterol dan masih banyak lagi dan untuk menghindari hal tersebut tidak ada salahnya kita meneladani pola makan Beliau yaitu makan apabila sudah lapar dan berhenti sebelum terlalu kekenyangan dan tidak berlebihan. Sebagaimana hadits beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Kami adalah sebuah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila makan kami tidak terlalu banyak (tidak sampai kekenyangan)" (HR. Muttafaq'alaihi).
Adapun menurut akal bahwa dalam tubuh manusia ada 3 ruang untuk benda. Sepertiga untuk udara, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk makanan. Sehingga apabila salah satu tempat tersebut dipenuhi oleh zat yang bukan untuknya maka akan cepat atau lambat akan berpengaruh buruk bagi badan kita. Tidak hanya sampai di sini saja Islam mengajarkan tentang pola hidup sehat tetapi masih banyak lagi, salah satunya adalah puasa baik puasa Romadhan yang wajib ataupun puasa sunnah yang banyak diajarkan oleh Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Berpuasa adalah salah satu cara penyeimbang kesehatan dan berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit misal: maag, kolesterol dan lain-lain.

4.      Gemar Berjalan Kaki
Berjalan kaki adalah aktifitas yang pasti dilakukan oleh setiap orang baik untuk bekerja, pergi ke masjid, pasar ataupun ke tempat lain, tetapi dengan banyak kemajuan teknologi pada masa kini banyaknya kendaraan yang praktis banyak diantara kita yang tidak mengetahui bahwa berjalan kaki mempunyai khasiat yang sangat besar. Sehingga banyak dari kita yang mengesampingkannya dan lebih memilih untuk menaiki kendaraan dalam aktifitasnya.
Adapun Rosulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam sangat menganjurkan untuk banyak berjalan kaki. Hal ini perlu kita teladani dari Beliau dalam menjalankan aktifitasnya seperti pergi ke majsid, pasar dan kembali ke rumah dan lain-lain. Beliau lebih banyak memilih berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan apabila memungkinkan dan tidak terlampau jauh dan hasilnya pun tidak begitu mengecewakan seperti dalam berbagai penelitian bahwa dengan banyak berjalan kaki keringat dapat mengalir keluar dari tubuh kita dengan membuang sebagian zat-zat yang berbahaya bagi kita, dengan berjalan kaki pori-pori akan terbuka dan peredaran darah pun akan berjalan dengan lancar. Sehingga sangat penting untuk mencegah dan penyembuhan penyakit jantung di samping mengkonsumsi obat-obat alami yang lain. Jadi, ayo gemarkan banyak berjalan kaki!

5.      Tidak Pemarah
Marah tanpa alasan adalah satu jenis dari sifat tercela. Adapun marah dengan alasan yang benar bisa dibenarkan dan bisa dibenarkan dan bisa juga disalahkan. Dibenarkan apabila marah tersebut bisa bermanfaat seperti untuk mendidik anak, istri tanpa disertai dengan kekerasan fisik dan sikis, akan tetapi kita ditekankan untuk tidak mudah marah. Disalahkan apabila marah tersebut tidak ada manfaatnya sama sekali ataupun manfaatnya sedikit dari pada akibat buruknya, contoh: marah dengan menggunakan kekerasan baik kepada benda ataupun manusia dan mencaci maki dengan mengikuti hawa nafsu sehingga membuat kerusakan dan menyakiti orang lain.
Nasihat Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam hadits: "Jangan Marah!" diulangi sampai 3 kali. Ini menunjukkan bahwa marah adalah sesuatu yang perlu kita tinggalkan, karena dampak buruknya lebih banyak dari pada dampak baiknya. Adapun dalam kesehatan, marah berpotensi besar untuk mengacaukan tekanan darah dan sangat berbahaya bagi jantung. Demi meneladani Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam hendaknya kita landasi hati kita dengan Al-Qur'an dan As Sunnah serta kebersihan dan kesehatan jiwa. Untuk bisa sabar dalam menahan marah dengan hanya mengharap ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan pahalaNya.
Saat marah adalah saat kondisi memuncak, serta merupakan peluang bagi syaiton untuk menggoda dan masuk untuk mempengaruhi manusia dengan ajakan yang menyesatkan apabila kita terlanjur jadi pemarah kita bisa menggunakan sebuah terapi yang tepat guna menahan marah diantaranya :
·         Mengubah posisi ketika marah. Apabila berdiri maka duduk, dan apabila duduk maka berbaringlah.
·         Berdo'a kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan membaca Ta'awudz karena marah adalah dari syaiton.
·         Segera berwudhu, karena akan membersihkan dan mensucikan badan dan jiwa sehingga akan menghantarkan kita untuk lebih dekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
·         Shalat dua roka'at, untuk meraih ketenangan, ketentraman serta mencegah kegundahan dan untuk meraih pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

6.      Optimis dan Tidak Putus Asa dalam Tindakan
Optimisme adalah salah satu aspek yang mendukung sebuah tindakan yang bertujuan untuk kesuksesan yang dilaksanakan. Baik dalam beribadah, pekerjaan, belajar dan lain-lain. Optimisme harus disertai dengan pengetahuan atau ilmu tentang kegiatan yang bersangkutan dengan cukup. Contoh pentingnya mengetahui ilmu untuk menyertai optimisme kita, misalkan dalam bidang pekerjaan. Bayangkan saja apabila ada seseorang salah satu dari kita diberi pekerjaan yang bukan ahlinya misalkan mencetak foto, orang tersebut mampu dan merasa yakin atau optimis untuk mencetak foto, tetapi tidak mempunyai cukup pengetahuan atau ilmu tentang mencetak foto tersebut, maka secara otomatis hasilnya pun tidak memuaskan bahkan bisa mengecewakan. Itulah kegunaan ilmu untuk menyertai kita dalam beroptimis dalam bertindak bahkan kedua hal ini tidak dapat dipisahkan karena akan selalu membutuhkan dan berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.
Dapun meneladani Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam bersikap optimis adalah suatu keharusan, karena Beliau sebaik-baik manusia yang diutus oleh Allah Subhanallahu Wa Ta'ala kepada kita. Jadi sudah seharusnya kita mengikuti jejak Beliau agar selamat dunia dan akhirat. Adapun umat Beliau yaitu umat Islam merupakan sebuah umat yang senantiasa berorientasi ke depan serta menggapai ridho Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sehingga apabila nikmat dan anugerah yang mereka terima senantiasa disyukuri, dan apabila musibah datang menimpa maka ia bertaqqarub kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, manusia hanya pemegang amanah. Ini membedakan mu'min dengan makhluk lainnya dan merupakan bekal hidup sehat. Rosul Shallallahu 'Alaihi Wasallam tetap optimis atas keberimanan ummatnya, bahkan sangat mengharapkan agar seluruh ummatnya beriman kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sikap optimis ini akan memberikan dampak psikologis yang sangat mendalam bagi kelapangan jiwa sehingga tetap sabar, istiqomah, kerja keras, dan hanya bertawakal hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja.

7.      Tak Pernah Iri Hati
Iri hati adalah satu sikap tercela yang bisa menyakiti siapa saja kecuali orang-orang yang selalu mendapat bimbingan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan ilmu Nya yang Maha Luas. Diantara sifat tercela sangat banyak sekali selain dari iri hati, diantaranya: hasad, dengki, dusta, khianat dan lain-lain. Semua itu sudah seharusnya kita tinggalkan sejak dini. Sebagaimana yang dianjurkan oleh Beliau Shallallahu 'Alaihi Wasallam karena untuk menjaga stabilitas, kesehatan jiwa dan mentalitas, maka menjauhi sifat iri hati dan sifat tercela selainnya merupakan tindakan preventif yang sangat tepat.
Adapun akibat keburukan sifat-sifat tersebut bagi diri kita sangat banyak diantaranya menumbuhkan kecemasan, kegelisahan, permusuhan dan keburukan lain yang masih sangat banyak dan bila sifat-sifat tersebut diikuti atau iri hati diikuti yang bersumber pada buruk sangka yang akan mengarah pada kedengkian dan berakibat merusaknya hubungan ukhuwah dan silaturahmi. Hanya saja bileh iri hati dalam hal-hal positif seperti terhadap orang yang banyak berilmu kemudian mengamalkan ilmu tersebut dengan banyak beramal sholih dan iri terhadap orang yang dianugerahi kekayaan lalu bershodaqoh. Seperti isi hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori. Namun, apabila kita mendapati diri kita akan berbuat iri yang diharamkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka salah satu solusinya yaitu dengan mendoakan saudara kita tersebut sehingga akan hilang perasaan iri tersebut dan kita akan diberi kebaikan seperti doa yang kita ucapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Dan Kesan Anda Tentang Blog Dan Postingan Saya disini :)